Tampilkan postingan dengan label mujahadah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mujahadah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Mei 2017

MUJAHADAH (DENGAN TAFSIR IBNU KATSIR)

Menguasai diri atau menenangkan diri  dari nafsu yang menginginkan kesenangan sementara saja, kemudian menyesal sepanjang masa tiada teratas. Itulah sebabnya diperlukan mujahadah, yakni bersungguh-sungguh dalam taat atau beribadah dengan menyingkirkan/menaklukan musuh yang bersarang pada tubuh tiap insan yang dikenal dengan "hawa nafsu". 
Mastering yourself or calming down from lust for temporary pleasures, then regret all the time is not overcome. That is why it takes a mujahadah, ie seriously in obedience or worship by removing / conquering enemies nesting on the body of every human being known as "lust".

Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran yang menyerukannya, diantaranya :
There are so many verses of the Qur'an that call for it, including:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut : 69)
As for those who strive in Us, We surely guide them to Our paths, and lo! Allah is with the good.

TAFSIR IBNU KATSIR
IBN KATSIR'S TAFSIR

Artinya, mereka adalah Rasulullah SAW, para sahabatnya, para pengikutnya sampai hari kiamat. Yakni Kami benar-benar akan memperlihatkan kepada mereka jalan-jalan Kami di dunia dan akhirat.
That is, they are Rasulullah SAW, his companions, his followers until the Day of Resurrection. Namely We will indeed show them Our streets in the world and the Hereafter.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ahmad Ibnu Abul Hawari, telah menceritakan kepada kami Abu Abbas Al-Hamdani Abu Ahmad (seorang ulama dari kalangan penduduk Akka) sehubungan dengan makna firman Nya : Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut : 69) Yaitu orang-orang yang mengamalkan ilmunya, kelak Allah akan memberi mereka petunjuk terhadap apa yang mereka tidak ketahui sebelumnya. Ahmad Ibnu Abdul Hawari mengatakan bahwa ia menceritakan hal tersebut kepada Abu Sulaiman Ad-Darani, dan ternyata Abu Sulaiman merasa kagum dengan takwil ini. Lalu ia berkata, "Tidak layak bagi seseorang yang mendapat inspirasi suatu kebaikan, lalu ia langsung mengamalkannya sebelum ia mendengar hal yang mengukuhkannya dari asar. Apabila ia telah mendengar hal yang mengukuhkannya dalam asar, barulah ia boleh mengamalkannya, dan hendaklah ia memuji kepada Allah sehingga ucapannya selaras dengan apa yang terkandung didalam qalbunya."
Ibn Abu Hatim said, has told us my father, has told us Ahmad Ibn Abul Hawari, has told us Abu Abbas Al-Hamdani Abu Ahmad (a scholar of Akka's population) in connection with the meaning of God word: And those who Jihad for (seeking) Our mercy, We will indeed show them Our streets. And verily Allah is with those who do good. (Al-Ankabut: 69) That is the people who practice their knowledge, God will give them a clue to what they did not know before. Ahmad Ibn Abdul Hawari said that he told Abu Sulaiman Ad-Darani, and Abu Sulaiman was amazed by this takwil. Then he said, "It is not worthy of a man to be inspired by a goodness, and he immediately put it into practice before he hears the thing that establishes it from the root: if he has heard the thing that establishes it in the root, then he may practice it, and let him praise God His words are in harmony with what is contained in his heart. "

Firman Allah SWT 
Allah SWT Word

إِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut : 69)
and lo! Allah is with the good. (Al-Ankabut 69)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepaa kami Isa Ibnu Ja'far Qadi Ar-Ray, telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Ar-Razi, dari Al-Mugirah, dari Asy-Sya'bi yang mengatakan bahwa Isa putra Maryam pernah berkata, "Sesungguhnya kebaikan yang hakiki ialah bila kamu berbuat baik terhaap orang yang berbuat jahat terhadap dirimu, dan bukanlah kebaikan yang hakiki itu bila kamu berbuat baik terhadap orang yang telah berbuat baik kepada kepadamu." hanya Allah Yang Maha Mengetahui. 
Ibn Abu Hatim said, had told us my father, had told us to Isa Ibn Ja'far Qadi Ar-Ray, had told us Abu Ja'far Ar-Razi, from Al-Mugirah, from Asy-Sya'bi who said That Jesus son of Mary had said, "The true goodness is that if you do good to those who do evil against you, and not the essential good if you do good to those who have done good to you." Only God is the Knower.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal) (Al Hijr 99)
And serve thy Lord till the Inevitable cometh unto thee. (Al-Hijr 99)

Menurut Imam Bukhari, Salim mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah ajal atau maut. Yang dimaksud dengan Salim ialah Salim Ibnu Abdullah Ibnu Umar. According to Imam Bukhari, Salim said that the meaning in question is doom or death. Salim is Salim Ibn Abdullah Ibnu Umar.

Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Jarir, bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Yahya Ibnu Sa'id, dari Sufyan, telah menceritakan kepada kami Tariq Ibnu Abdur Rahman, dari SAlim Ibnu Abdullah sehubungan dengan makna firman Nya : dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal) (Al Hijr 99). Menurutnya, yang dimaksud dengan hal yang diyakini ialah maut atau ajal. 
As Ibn Jarir said, that has told us Muhammad Ibn Basysyar, has told us Yahya Ibn Sa'id, from Sufyan, has told us Tariq Ibn Abdur Rahman, from SAlim Ibn Abdullah in connection with the meaning of His word: and worship Your Lord comes to you who are believed (doom) (Al Hijr 99). According to him, what is meant by things that are believed to be death or death.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Al Hasan, Qatadah, Abdur Rahman Ibnu Zaid Ibnu Aslam, serta lain-lainnya. 
The same has been said by Mujahid, Al Hasan, Qatadah, Abdur Rahman Ibn Zaid Ibn Aslam, and others.
Sebagai dalilnya ialah firman Allah SWT, dalam ayat lain ketika menceritakan perihal ahli neraka. Disebutkan bahwa mereka mengatakan : 
As his argument is the word of Allah SWT, in another verse when telling about the experts of hell. Mentioned that they say:

 قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ  (43) وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَوَ (44)  كُنَّا نَخُوضُ مَعَ  الْخَائِضِينَ (45)  حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِينُ (46)  وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ(47
(43) Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, (44) dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, (45) dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, (46) dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, (47) hingga datang kepada kami kematian". (Al Mudatstsir : 43-47)
They will answer: We were not of those who prayed (43) Nor did we feed the wretched.(44) We used to wade (in vain dispute) with (all) waders, (45) And we used to deny the Day of Judgment, (46)  Till the Inevitable came unto us. (47) (Al Muddatsir 43-47)

Didalam hadits sahih melalui hadits Az-Zuhri, dari Kharijah Ibnu Zaid Ibnu Sabit, dari Ummul Ala (seorang wanita dari kalangan anshar) disebutkan :
bahwa ketika Rasulullah SAW  masuk ketempat Usman Ibnu Maz'un yang telah mati, lalu Ummul Ala berkata, "Semoga rahmat Allah terlimpahkan kepadamu hai Abus Sa'ib (nama julukan Usman Ibnu Maz'un) Kesaksianku terhadapmu menyatakan bahwa Allah telah memuliakanmu." maka Rasulullah SAW , bersabda "Apakah yang membuatmu mengetahui bahwa Allah telah memuliakannya?" Ummul Ala berkata, "Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu wahai Rasulullah, maka siapa lagikah yang mau memberikan kesaksian (untuknya)?" Rasulullah SAW bersabda, "Adapun dia,sesungguhnya dia telah kedatangan hal yang meyakinkan (yakni kematian), dan sesungguhnya saya benar-benar memohon kebaikan (untuknya)." 
In the hadith sahih through the hadith Az-Zuhri, from Kharijah Ibn Zaid Ibn Sabit, from Ummul Ala (an anshar woman) is mentioned:
That when Rasulullah SAW entered the place of Usman Ibn Maz'un who had died, then Ummul-Ala said, "May Allah's grace bestow upon you Abus Sa'ib (Usman Ibnu Maz'un's nickname) My testimony against you declares that God has honored you." Then Rasulullah SAW, said "What makes you know that God has honored him?" Ummul Ala said, "My father and mother become your ransom, O Messenger of Allah, then who else is willing to give testimony (for him)?" Rasulullah SAW said, "As for him, indeed he has the coming of the convincing (ie death), and indeed I really ask for good (for him)."

Firman Allah SWT :
Allah SWT Word :

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal) (Al Hijr 99)
And serve thy Lord till the Inevitable cometh unto thee. (Al-Hijr 99)

Dari makna ayat ini disimpulkan bahwa ibadah seperti shalat dan lain-lainnya diwajibkankepada manusia selagi akalnya sehat dan normal, maka ia mengerjakan shalatnya sesuai dengan kondisinya, seperti yang telah disebutkan didalam kitab shahih Bukhari, dari Imran Ibnu Husain r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda : Shalatlah sambil berdiri ; dan jika kamu tidak mampu (berdiri), maka (shalatlah) dengan duduk, dan jika kamu tidak mampu (duduk), maka (shalatlah) dengan berbaring pada lambung.
From the meaning of this verse it is concluded that worship such as prayer and others are obliged to human while their mind are healthy and normal, so they do their prayers according to their condition, as mentioned in the book of Sahih Bukhari, from Imran Ibn Husayn r.a. Who said that Rasulullah SAW said: Pray while standing; And if you can not stand (standing), then (pray) by sitting, and if you can not (sit), then (pray) by lying on the stomach.