Minggu, 23 April 2017

SEMANGAT BEKERJA DAN BERUSAHA


Ia sedang merenungi masa-masa lalunya yang penuh derita, dan mengenang hari-hari kelabunya yang datang menimpanya secara beruntun. Suatu ketika pernah ia tak memiliki barang sesuappun nasi untuk menghidupi istri dan anak-anaknya. Terngiang-ngianglah di telinganya sebuah hadits yang dahulu pernah didengarnya. Hadits yang telah hilang dari ingatan itu kini datang menggelitik telinganya kembali, membangkitkan semangat hidup agar ia memulai langkah baru, merubah jalan hidup untuk mengangkat diri beserta keluarganya dari lumpur kemiskinan.
Ketika istrinya merasakan kemiskinan itu telah mencapai pada klimaksnya, berkatalah ia kepada suaminya - mencoba memberikan alternatif sebagai jalan keluar. Ia menyarankan agar suaminya memberitahukan kepada Rasulullah tentang keadaan kritis yang tengah mencekam mereka, kemudian minta tolong kepada beliau.
Maka pergilah ia kerumah Rasulullah memenuhi saran istrinya. Sebelum menuturkan hajatnya, hadits Nabi terngiang lagi ditelinganya : "Barang siapa memohon pertolongan kepadaku akan kuberi dia pertolongan. DAn barang siapa  mencukupkan diri, maka Allah akan mencukupi dirinya"
Belum lagi mengucapkan sesuatu, iapun kembali tanpa membawa hasil apa-apa. Namun, kemiskinan yang amat sangat  itu membuatnya terpaksa datang kembali menemui Rasulullah pada hari berikutnya untuk maksud yang sama.
Sesampainya disana, ia teringat lagi hadits Nabi tersebut. Sama seperti sebelumnya ia kembali pulang ke rumah tanpa mengutarakan maksudnya kepada Rasulullah.
Sesampai di rumah ia dapatkan dirinya masih dalam cengkeraman kemelaratan - tak ada jalan pemecahan. Oleh karena itu, untuk ketiga kalinya ia mencoba datang kehadapan Rasulullah untuk meminta pertolongan. Kali ini berbeda dengan kejadian sebelumnya - sebelum hadits menggema di telinganya - tiba-tiba ketentraman batin menyelinap di hatinya. Terbersit kesadaran dalam jiwanya, bahwa kunci pembuka kemusykilan hidupnya itu sebenarnya sudah ada ditangannya.
Akhirnya, keluarlah ia dengan langkah mantab seraya bertekad "PANTANG AKU MINTA PERTOLONGAN KEPADA MANUSIA. SATU-SATUNYA TEMPATKU BERSANDAR HANYALAH ALLAH. AKU MESTI BERSERAH DIRI KEPADA NYA. CUKUPLAH DIA BAGIKU SEBAGAI TEMPAT MENGADU. ALLAH TELAH MEMBERIKAN KEKUATAN, DENGAN KEKUATAN INILAH AKU MESTI BERJUANG MENGATASI PROBLEMA HIDUPKU - TIADA PEMBERI KEKUATAN KECUALI ALLAH SEMATA".
Dikala ia sedang hanyut dalam pemikirannya, tersembullah sebuah pertanyaan dalam benaknya, "Pekerjaan apakah yang dapat ku lakukan?"
Timbullah hasrat alam dirinya untuk memulai bekerja mencari kayu bakar. Tanpa pikir panjang iapun berangkat ke suatu padang, setelah terlebih dahulu meminjam kapak kepada seseorang. Dikumpulkannya sejumlah kayu bakar, selanjutnya dibawa kekota untuk dijual. Kini ia telah dapat mengecap kelezatan hasil jerih payahnya. Ia tetap melakukan pekerjaan tersebut, sampai pada suatu saat ia mampu membeli seekor unta dan dua orang budak dengan uang hasil penjualan kayu bakar itu. Hari demi hari, kekayaannya semakin bertambah, dan akhirnya ia menjadi seorang hartawan.
Pada suatu hari bertemulah ia dengan Rasulullah SAW, maka berceritalah ia bagaimana dahulu datang menghadap beliau untuk meminta pertolongan. Beliau tersenyum mendengar ceritanya, seraya berucap : "barang siapa mohon pertolongan kepadaku, akan ku beri dia. Dan barang siapa mencukupkan diri, maka Allah akan mencukupkannya"

1 komentar: