Sabtu, 13 Mei 2017

TAFAKUR

Yang dimaksud berfikir/tafakur atas keagungan ciptaan Allah, dan kebinasaan dunia serta kehidupan kelak di akherat. Juga kelengahan diri seseorang dan mendidiknya supaya tetap istiqamah.
Rasulullah saw. pernah bersabda, “berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah, dan janganlah kamu berpikir tentang Dzat Allah.” Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari Ibnu Abbas ini menurut Syaikh Nashiruddin Al-Bani dalam kitab Shahihul Jami’ish Shaghir dan Silsilahtu Ahadits Ash-Shahihah berderajat hasan.
Hadits itu berbicara tentang salah satu ciri khas manusia yang membedakanya dari makhluk yang lain, bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir. Dengan kemampuan itulah manusia bisa meraih berbagai kemajuan, kemanfaatan, dan kebaikan. Namun, sejarah juga mencatat bahwa tidak sedikit manusia mengalami kesesatan dan kebinasaan akibat berpikir.
Karena itu, Rasulullah saw. menghendaki kita, kaum muslimin, untuk punya budaya tafakur yang akan bisa mengantarkan kita kepada kemajuan, kemanfaatan, kebaikan, ketaatan, keimanan, dan ketundukan kepada Allah Ta’ala. Agar tujuan itu tercapai, Rasulullah saw. memberi rambu-rambu agar kita tidak salah dalam bertafakur. Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk bertafakur mengenai makhluk ciptaan Allah swt. Beliau melarang kita berpikir tentang Dzat Allah karena kita tidak akan mampu menjangkaunya, dan berpikir tentang Dzat Alllah bisa mengantarkan kita kepada kesesatan dan kebinasaan. 
What is meant to think / reflect on the glory of God's creation, and the destruction of the world and the next life in the afterlife. Also abandon the person and educate him to remain istiqamah.
Messenger of Allah. Ever said, think of Allah's creation, and do not think about the Essence of Allah. The hadith narrated by Abu Nu'aim from Ibn Abbas is according to Shaykh Nashiruddin Al-Bani in the book of Shahihul Jami'ish Shaghir and Silsilahtu Ahadits Ash-Shahihah hasan degree.
The hadith speaks of one characteristic of human who distinguishes them from other beings, that human is a thinking creature. With that ability people can achieve various progress, usefulness, and goodness. However, history also notes that not a few humans experience apostasy and destruction due to thinking.
Therefore, the Messenger of Allah. Wants us, the Muslims, to have a culture of reflection that will lead us to progress, benefit, goodness, obedience, faith and submission to Allah Ta'ala. In order to achieve that goal, the Messenger of Allah. Give signs to us not wrong in meditating. Messenger of Allah. Commanded us to reflect on the creatures of Allah Almighty. He forbids us to think about the Essence of Allah because we will not be able to reach it, and think about the Essence of Allaah can lead us to error and destruction.


Banyak sekali, ayat-ayat Al Quran yang menyerukan kita untuk bertafakur, diantaranya dengan tafsir Ibnu Katsir:
There are so many, Quranic verses that call for us to meditate, among them with tafsir Ibnu Katsir:

قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍ ۖ أَنْ تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَىٰ وَفُرَادَىٰ ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا ۚ مَا بِصَاحِبِكُمْ مِنْ جِنَّةٍ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ
Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. (Saba' 46)
Say (unto them, O Muhammad): I exhort you unto one thing only: that ye awake, for Allah’s sake, by twos and singly, and then reflect: There is no madness in your comrade. He is naught else than a warner unto you in face of a terrific doom.


Katakanlah (Saba' 46)
Hai Muhammad, kepada orang-orang kafir itu yang mengiramu sebagai orang gila
Say (Saba'46) 
O Muhammad, to those disbelievers who think you are mad
"Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja (Saba'46)
Sesungguhnya aku hanya memperingatkan kalian suatu hal saja, yaitu :
I exhort you unto one thing only (Saba' 46)
I just warned you one thing, that is
supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu (Saba' 46)
Demikianlah menurut apa yang tersimpulkan dari pendapat yang dikemukakan oleh Mujahid, Muhammad Ibnu Ka'b, As-Saddi, Qatadah, dan lain-lainnya. Dan ini lah yang di maksud oleh ayat.
that ye awake, for Allah’s sake, by twos and singly, and then reflect: There is no madness in your comrade. (saba' 46)
Thus according to what is concluded from the opinion expressed by the Mujahid, Muhammad Ibn Ka'b, As-Saddi, Qatadah, and others. And this is what the verse means
Adapun mengenai apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan tafsir ayat ini, yaitu bahwa :
telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Hisyam Ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Sadaqah Ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Usman Ibnul Abu Atikah, dari Ali Ibnu Yazid, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah r.a.  yang mengatakan bahwa Rasululah SAW pernah bersabda : Aku dianugerahi tiga perkara yang belum pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku, bukan karena sombong, Yaitu dihalalkan bagiku ganimah, padahal ia belum pernah dihalakan bagi orang-orang sebelumku ; mereka dahulu sebelumku mengumpulan ganimah itu, lalu mereka bakar ; dan aku diutus untuk semua makhluk yang berkulit merah dan berkulit hitam (yakni jin dan manusia), sedangkan dahulu setiap nabi diutus hanya khusus untuk kaumnya ; dan bumi ini dijadikan bagiku masjid lagi suci dan menyucikan, aku dapat bertayamum memakai debu dan shalat dimana saja bila waktu shalat telah masuk. Allah SWT telah berfirman : "Supaya kalian berdiri dihadapan Allah berdua-dua atau sendiri-sendiri." dan aku diberi pertolongan melalui rasa gentar (yang mencekam musuhku) dalam jarak satu bulan dihadapanku.
Hadits ini daif sanadnya, dan mengenai tafsir ayat yang ditakwilkan dengan pengertian berdiri dalam shalat, baik jamaah maupun sendiri-sendiri, jauh dari kebenaran.
DISINI POSTING HALAMAN PERTAMA
Barangkali kalimat ini disisipkan oleh sebagian perawi kedalam hadits, karena sesungguhnya asal hadits telah termaktub di dalam kitab-kitab shahih dan lainnya (tanpa memakai tafsir ayat tersebut) ; hanya Allah lah Yang Maha Mengetahui.

As for what is narrated by Ibn Abu Hatim in connection with the interpretation of this verse, that is ::
has told us my father, has told us Hisham Ibn Ammar, has told us Sadaqah Ibn Khalid, has told us Usman Ibnul Abu Atikah, from Ali Ibn Yazid, from Al-Qasim, from Abu Umamah r.a. Who said that Rasululah SAW once said : I was awarded three things that had never been given to anyone before me, not because of pride, That is justified for me ghanimah, but it has never been laid for people before me, They were before me gathered the ghanimah, then they burned ; And I was sent to all red and black skinned creatures (ie jinn and human), whereas once every prophet was sent only to his people, And the earth is made for me the mosque again holy and sanctify, I can be "tayamum" wear dust and pray where anywhere when the time of prayer has entered. Allah SWT has said, "So that you stand in front of God in pilgrin or alone." And I was helped through a trepidation (which seized my enemy) within a month of my face.
The sanad of this hadeeth is dawn, and about the interpretation of the verse that is charged with the sense of standing in the prayer, either the congregation or individually, away from the truth.
Perhaps this sentence is inserted by some narrators into the hadith, because the origin of the hadith has been contained in the books of saheeh and others (without using the interpretation of the verse); Only Allah is the Knower.

Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. (Saba' 46)
Imam Bukhari sehubungan dengan tafsir ayat ini mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali Ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Hazim, telah menceritakan kepada kami Al A'masy, dari Amr Ibnu Murrah, dari Sa'id Ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa pada suatu hari Nabi SAW mendaki bukit Safa, lalu berseru, "Hai orang-orang yang ada dipagi hari ini, berkumpullah." Maka orang-orang Quraisy datang berkumpul kepadanya, lalu mereka bertanya, "Mengapa kamu?" Nabi SAW bersabda, "Bagaimanakan pendapat kalian seandainya aku beritakan kepada kalian bahwa musuh akan datang menyerang kalian dipagi hari atau petang hari ini, apakah kalian percaya padaku?" Mereka menjawab, "Tentu percaya." Nabi SAW bersabda, "Maka sesungguhnya aku memberi periangatan kepada kalian sebelum menghadapi (azab) yang keras." Maka Abu Lahab berkata, "Celakalah kamu, apakah hanya untuk itu engkau mengumpukan kami?"  Lalu Allah SWT menurunkan firman Nya : Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa (Al-Lahab 1)
He is naught else than a warner unto you in face of a terrific doom (Saba'46)
Imam Bukhari in connection with the interpretation of this verse says, has told us Ali Ibn Abdullah, has told us Muhammad Ibn Hazim, has told us Al A'masy, from Amr Ibnu Murrah, from Sa'id Ibn Jubair, from Ibn Abbas r.a. Who said that one day the Prophet (peace be upon him) climbed the hill of Safa, and exclaimed, "Men of the day, come together." Then the people of Quraysh came to him, and they asked, "Why are you?" The Prophet SAW said, "How would you think if I told you that the enemy will come to attack you in the morning or evening, do you believe me?" They replied, "Of course believe." The Prophet (s) said, "Then I will give you a feast before the face of a hard (punishment)." Then Abu Lahab said, "Woe unto you, is it for that only that you have piled us up?" Then Allah (SWT) sent down His word: Perish is the two hand of Abu Lahab and indeed he will perish (Al-Lahab 1)


ALI IMRAN 

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
Lo! In the creation of the heavens and the earth and (in) the difference of night and day are tokens (of His Sovereignty) for men of understanding,
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): 
"Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, 
Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
Such as remember Allah, standing, sitting, and reclining, and consider the creation of the heavens and the earth, (and say): Our Lord! Thou createdst not this in vain. Glory be to Thee! Preserve us from the doom of Fire.
رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
192. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
Our Lord! Whom Thou causest to enter the Fire: him indeed Thou hast confounded. For evil-doers there will be no helpers.
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
193. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): 
"Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka Kamipun beriman. 
Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan 
hapuskanlah dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, 
dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.
Our Lord! Lo! we have heard a crier calling unto Faith: 
“Believe ye in your Lord!”  So we believed. 
Our Lord! Therefor forgive us our sins, and remit from us our evil deeds, 
and make us die the death of the righteous.
رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَىٰ رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ
194. Ya Tuhan Kami, berilah Kami apa yang telah Engkau janjikan kepada Kami dengan perantaraan Rasul-rasul Engkau. dan janganlah Engkau hinakan Kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji." 
Our Lord! And give us that which Thou hast promised to us by Thy messengers. Confound us not upon the Day of Resurrection. Lo! Thou breakest not the tryst.




Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Husain Ibnu Ishaq At-Tusturi, telah menceritakan kepada kami Yahya Al-Hamanni, telah menceritakan kepada kami Ya'kub Al-Qumi, dari Ja'far Ibnu Abdul Mugirah, dari Said Ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, yang menceritakan bahwa orang-orang Quraisy datang kepada orang-orang Yahudi, lalu berkata, "Mukjizat apakah yang dibawa nabi Musa kepada kalian?" orang-orang Yahudi menjawab, "Tongkat dan tangannya yang tampak putih bagi orang-orang yang memandang." Mereka datang ke orang-orang Nasrani, lalu bertanya, "Apakah yang dilakukan oleh Nabi Isa?" Orang-orang Nasrani menjawab, "Dia dapat menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya, orang yang berpenyakit supak dan dapat menghidupkan orang-orang yang mati." Mereka datang ke Nabi SAW, dan berkata, "Berdo'alah kepada Allah, semoga Dia menjadikan bagi kami bukit Safa ini menjadi emas."
Imam Tabrani says that has told us Husayn Ibn Ishaq At-Tusturi, has told us Yahya Al-Hamanni, has told us Ya'kub Al-Qumi, from Ja'far Ibn Abdul Mugirah, from Said Ibn Jubair, from Ibnu Abbas, who tells us that the Quraysh came to the Jews and said, "What miracle did Moses bring to you?" The Jews replied, "His wand and hands are white for those who look." They came to the Christians, then asked, "What did Jesus do?" The Christians replied, "He can heal a blind man from his birth, a man with a diseased disease and be able to live the dead." They came to the Prophet (SAS), and said, "Pray to God, may He make for us this hill of Safa into gold
Maka turunlah ayat ini, firman Nya, Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Ali Imran 190) karena itu renungkanlah oleh kalian hal tersebut.
Then this verse goes down, His word, Lo! In the creation of the heavens and the earth and (in) the difference of night and day are tokens (of His Sovereignty) for men of understanding (Ali Imran 190) Therefore meditate on those of you

Riwayat ini sulit dimengerti, mengingat ayat ini adalah ayat madaniyah, sedangkan permintaan mereka yang menghendaki agar bukit Safa  menjadi emas adalah di Mekah.
This history is difficult to understand, considering this verse is madaniyah verse, while the demand of those who want the hill to be gold Safa is in Mecca
Makna firman Allah :
The meaning of the word of God :

sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi (Ali Imran 190)
Yakni yang ini dalam ketinggiannya dan keluasannya dan yang ini dalam hamparannya, kepadatannya serta tata letaknya dan semua yang ada pada keduanya berupa tanda-tanda yang dapat disaksikan lagi maha besar, seperti bintang-bintang yang beredar dan yang tetap, lautan, gunung-gunung dan padang pasir, pepohonan dan tumbuh-tumbuhan, tanam-tanaman dan buah-buahan serta hewan-hewan, barang-barang tambang serta berbagai macam manfaat yang beraneka warna, bermacam-macam rasa, bau dan kegunaannya.
Lo! In the creation of the heavens and the earth (Ali Imran 190)
Namely this one in its height and breadth and this one in its expanse, Its density and layout and all that is in them are signs that can be witnessed again great, like the fixed and fixed stars, the seas, the mountains and the deserts, the trees and the plants, the plants and Fruits and animals, minerals and various colorful benefits, various tastes, smells and uses

dan silih bergantinya siang dan malam (Ali Imran 190)
Maksudnya salling bergiliran dan saling mengurangi panjang dan pendeknya ; adakalanya yang ini panjang, sedangkan yang lainnya pendek, kemudian keduanya menjadi sama. Setelah itu yang ini mengambil sebagian waktu dari yang lain hingga ia menjadi panjang waktunya, yang sebelum itu pendek dan menjadi pendeklah yang tadinya panjang. Semuanya itu berjalan berdasarkan pengaturan dari Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Karena itu dalam firman selanjutnya disebutkan :
And alternation day and night (Ali Imran 190)
The point is salling take turns and reduce each other long and short; Sometimes this is long, while others are short, then both become the same. After that this one takes part of the time from the other until it becomes the length of time, which before it is short and short becomes long. It all proceeds according to the arrangement of the Almighty, the Knower. Therefore in the next word is mentioned
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Ali Imran 190)
yaitu akal-akal yang sempurna lagi memiliki kecerdasan, karena hanya yang demikianlah yang dapat mengetahui segala sesuatu dengan hakikatnya masing-masing secara jelas dan gamblang. Lain halnya dengan orang yang tuli dan bisu serta orang-orang yang tak berakal. Seperti yang disebutkan Allah SWT dalam firman Nya : Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedangkan mereka berpaling darinya. Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sesembahan sesembahan lain) (Yusuf  105 - 106)
There are signs for people of understanding (Ali Imran 190)
That is, the perfect intellect again has intelligence, for only that can know everything by its very essence clearly and plainly. Another case with deaf and dumb people and people who are not intelligent. As Allah Almighty says in His word: And there are many signs (power of Allah) in the heavens and on the earth which they go through, and they turn away from them. And most of them do not believe in God but in partnership with God (with the offerings of other gods) (Yusuf 105 - 106)
Selanjutnya Allah menjelaskan ciri khas orang-orang berakal melalui firman berikutnya. Mereka adalah :
Next Allah explains the characteristic of the intelligent people through the next word. They are :
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring (Ali Imran 191)
Seperti yang disebutkan dalam kitab sahihain dengan melalui Imran Ibnu Husain, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : Shalatlah sambil berdiri. Jika kamu tidak mampu berdiri, maka shalatlah sambil duduk, dan jika kamu tidak mampu sambil duduk, maka shalatlah dengan berbaring pada lambungmu.
Mereka tidak pernah terputus dari berzikir mengingat Nya dalam semua keadaan mereka. Lisan, hati dan jiwa mereka semuanya selalu mengingat Allah SWT.
Such as remember Allah, standing, sitting, and reclining (Ali Imran 191) 
As mentioned in Sahihain with Imran Ibn Husayn, that Rasulullah SAW once said: Pray while standing. If you can not stand, then pray while sitting, and if you can not afford while sitting, then pray with lie on your side.They are never disconnected from remembering Him in all their circumstances. Oral, heart and soul they are always remember Allah SWT.

dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (Ali Imran 191)
and consider the creation of the heavens and the earth (Ali Imran 191) 
Mereka mamahami semua hikmah yang terkandung didalamnya, yang menunjukkan kepada kebesaran Pencipta nya, kekuasaan Nya, pengetahuan Nya, himah Nya, pilihan Nya dan rahmat Nya.
They understand all the wisdom contained therein, which shows to the greatness of its Creator, His power, His knowledge, His wisdom, His choice and His grace.
Syekh Abu Sulaiman Ad-Darani mengatakan, "Sesungguhnya bila aku keluar dari rumahku, tiada sesuatupun yang terlihat oleh mataku melainkan aku melihat bahwa Allah telah memberikan nikmat kepadaku padanya, dan bagiku didalamnya terkandung pelajaran." Demikianlah apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abud Dunia didalam Kitabut Tawakkul Wal I'tibar.
Diriwayakan dari Al-Hasan Al-Basri, bahwa ia pernah mengatakan, "Berfikir selama sesaat lebih baik daripada berdiri shalat semalam.
"Shaykh Abu Sulaiman Ad-Darani said, "Verily when I come out of my house, nothing is seen by my eyes but I see that Allah has given me favor to him, and for me therein contained lessons." Thus what is narrated by Ibn Abud Dunia in Kitabut Tawakkul Wal I'tibar. It was narrated from Al-Hasan Al-Basri, that he once said, "Thinking for a moment is better than standing overnight prayer.
Al-Fudail mengaakan bahwa Al-Hasan pernah berkata, "Fikiran merupakan cermin yang memperlihatkan kepadamu kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukanmu."
Sufyan Ibnu Uyaynah mengatakan bahwa fikiran merupakan cahaya yang memasuki hatimu. Adakalanya ia mengucapkan tamsil untuk pengertian tersebut melalui bait syair ini : Apabila seseorang menggunakan akal fikirannya, maka pada segala sesuatu terdapat pelajaran baginya.
Al-Fudail says that Al-Hasan once said, "Thoughts are mirrors that show unto your goods and evils."Sufyan Ibnu Uyaynah says that the mind is the light that enters your heart. Sometimes he utters the imagery for that understanding through this verse: If a person uses his mind, then there is something for him in everything.
Disebutkan dari Isa a.s. bahwa ia pernah mengatakan, "Beruntunglah bagi orang yang ucapannya adalah zikir, diamnya berfikir, dan pandangannya sebagai pelajaran."
It is mentioned from Isa that he once said, "Lucky for the man whose speech is dhikr, his silence is thinking, and his views as a lesson."
Luqmanul Hakim mengatakan, "Sesungguhnya lama menyendiri mengilhamkan berfikir dan lama berfikir merupakan jalan yang menunjukkan ke pintu surga"
Luqmanul Hakim said, "Surely a long time to inspire thinking and long thinking is a way that shows to the gates of heaven"
Wahb Ibnu Abdul Aziz mengatakan, bahwa tidak sekali-kali seseorang lama menggunakan pemikirannya melainkan ia akan mengerti, dan tidak sekali kali seseorang mengerti melainkan mengetahui, dan tidak sekali kali seseorang mengetahui melainkan beramal.
Wahb Ibn Abdul Aziz said that it is not once a person long term to use his thoughts but he will understand, and not once a person understands but knows, and not once a person knows but charity.
Umar Ibnu Abdul Aziz mengatakan, "Berbicara untuk berzikir kepada Allah SWT adalah baik, dan berfikir tentang nikmat-nikmat Allah lebih utama daripada ibadah."
Umar Ibn Abdul Aziz said, "Speaking to dhikr to Allah is good, and thinking about God's blessings is more important than worship."
Mugis Al-Aswad mengatakan, "Ziarahilah kubur setiap hari, niscaya menggugah fikiran kalian. Saksikanlah adegan hari kiamat dengan hati kalian, dan renungkanlah kedua golongan yang pergi kedalam surga dan yang masuk kedalam neraka. Gugahlah hati kalian dan tubuh kalian agar mengingat neraka dan beraneka ragam siksaan  yang ada didalamnya." Bila perkataannya sampai disitu maka ia menangis, hingga tubuhnya diangkat oleh murid-muridnya karena pingsan. 
Mugis Al-Aswad says, "Visit the grave every day, it will inspire your minds, watch the doomsday scene with your heart, and meditate on the two groups that go into heaven and who go into hell.Gave your heart and your body to remember hell and diverse The variety of tortures in it. " When his words get there he weeps, until his body is picked up by his students for fainting.
Ibnu Abdul Dunia mengatakan bahwa Al-Husain Ibnu Abdur Rahman pernah mengucapkan syair-syair berikut kepadanya, yaitu :
Hiburan orang mukmin adalah bertafakur, kesenangan orang mukmin adalah mengambil pelajaran. Kami memuji kepada Allah semata, kami semua berada dalam bahaya. Banyak orang yang lalai (berzikir) umurnya telah habis, sedang dia tidak menyadarinya. Banyak kehidupan terpenuhi semua yang dicita-citakannya, bunga-bunga yang mekar dengan gemericik air dari mata air, naungan pepohonan, tumbuh-tumbuhan yang segar, dan buah-buahan yang masak, semuanya itu menjadi berubah oleh lewatnya masa yang begitu cepat;demikian pula pemiliknya. Kami memuji kepada Allah semata, sesungguhnya pada yang demikian itu terkandung pelajaran. Sesungguhnya pada yang demikian terkandung palajaran bagi orang-orang yang berakal jika ia menggunakan akal fikirannya.
Ibn Abdul Dunia said that Al-Husayn Ibn Abdur Rahman once recited the following verses to him, ie :
The entertainment of the believers is contemplative, the pleasure of the believer is taking a lesson. We praise God only, we are all in danger. Many people who neglect (dhikr) his age has run out, while he did not realize it. A lot of life fulfilled all that he aspired to, the flowers blooming with water from the spring, the shade of the trees, the fresh vegetation, and the ripe fruits, all of which were changed by the passage of such a fast period the owner. We praise to God alone, indeed in that case it contains lessons. Indeed, in such is the imprint for the intelligent if he uses his mind.

Allah SWT  mencela orang yang tidak maumengambil pelajaran dari makhluk Nya yang menunjukkan kepada Zat Nya, sifat-sifat Nya, syariat Nya, takdir Nya, dan tanda-tanda kebesarn Nya. Untuk itu Allah SWT berfirman :

وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ**وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, sedangkan mereka berpaling darinya. Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sesembahan-sesembahan lainnya) (Yusuf 105 - 106)
Allah (SWT) denounces those who do not want to take the lessons of His creatures that show Him, His attributes, His Shariah, His destiny, and His signs of magnificence. For that Allah Almighty says :
And most of them believe not in Allah except that they attribute partners (unto Him). Deem they themselves secure from the coming on them of a pall of Allah’s punishment, or the coming of the Hour suddenly while they are unaware? (Yusuf 105 - 106)

Allah memuji hamba-hamba Nya yang mukmin melalui ayat berikut ini :
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, .(Ali Imran 191)
Such as remember Allah, standing, sitting, and reclining, and consider the creation of the heavens and the earth, (and say): Our Lord! Thou createdst not this in vain. (Ali Imran 191)
Tidak sekali-kali Engkau ciptakan semuanya sia-sia melainkan dengan sebenarnya, agar orang-orang yang berbuat buruk dalam perbuatannya Engkau berikan balasan yang setimpal kepada mereka, dan Engkau berikan pahala yang baik kepada orang-orang yang berbuat baik.
Kemudian orang-orang mukmin menyucikan Allah dari perbuatan sia-sia dan penciptaan yang batil. Untuk itu mereka mengatakan, yang disitir oleh firman Nya :
Not once You create all things in vain, but in truth, that those who do evil in their deeds reward them accordingly, and give them good deeds to those who do good.
Then the believers purify God of vanity and the vanity of creation. For that they say, which is cited by His word:
Maha Suci Engkau (Ali Imran 191)
Yaitu Maha Suci Engkau dari perbuatan menciptakan sesuatu dengan sia-sia.
Glory be to Thee (Ali Imran 191)
That is the Exaltation of You from the act of creating something in vain.
maka peliharalah kami dari siksa neraka (Ali Imran 191)
Peliharalah kami, wahai Tuhan yang menciptakan semua makhluk dengan sebenarnya dan adil. Wahai Tuhan Yang Maha Suci dari segala kekurangan, cela dan perbuatan sia-sia, peliharalah kami dari azab neraka dengan upaya dan kekuatan Mu. Berilah kami taufik (bimbingan) untuk mengerjakan amal-amal yang menyebabkan Engkau ridho kepada kami. Berilah kami taufik kepada amal shaleh yang dapat menuntun kami kedalam surga yang penuh kenikmatan. Lindungilah kami dari azab Mu yang amat pedih.
Kemudian mereka mengatakan :
Preserve us from the doom of Fire (Ali Imran 191)
Maintain us, O God who created all beings with the truth and fair. O Holy One of all deficiencies, reproaches and futile deeds, keep us from the doom of hell with your efforts and strength. Give us taufik (guidance) to do the deeds that cause you to be blessed to us. Give us taufik to the pious deeds that can lead us into a joyful paradise. Protect us from your painful doom.
Then they say:
Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Maka sungguh telah Engkau hinakan ia (Ali Imran 192)
Telah Engkau hinakan dan Engkau tampakan  kehinaannya dimata semua makhluk yang hadir dihari perhimpunan (hari kiamat)
Our Lord! Whom Thou causest to enter the Fire: him indeed Thou hast confounded.  (Ali Imran 192)
You have been humiliated and you have seen the shame in the eyes of all the beings who are present on the Day of Judgment (Day of Resurrection)
dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun (Ali Imran 192)
Kelak dihari kiamat , tiada seorangpun yang dapat melindungi mereka dari azab Mu dan mereka tidak dapat menyelamatkan dirinya dari apa yang Engkau kehendaki terhadap mereka.
For evil-doers there will be no helpers. (Ali Imran 192)
Later on the Day of Resurrection, no one can protect them from your doom and they can not save themselves from what You want them to do.
Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (Ali Imran 193)
Yaitu seorang penyeru yang menyeru kepada iman, Dia adalah RAsulullah SAW. 
Our Lord! Lo! we have heard a crier calling unto Faith (Ali Imran 193)
That is a caller who calls on faith, He is RAsulullah SAW
yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka Kamipun beriman. (Ali Imran 193)
Dia mengatakan "Berimanlah kalian kepada Tuhan kalian," Maka kami beriman. Dengan kata lain kami memenuhi seruannya dan mengikutinya, yakni dengan iman kami dan kami mengikuti nabi Mu
“Believe ye in your Lord!”  So we believed (Ali Imran 193) 
He said "Believe you to your God," So we believe. In other words we fulfill his call and follow him, ie by our faith and we follow Your prophet
Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami (Ali Imran 193)
Maksudnya, tutupilah dosa-dosa kami (maafkanlah dosa-dosa kami)
Our Lord! Therefor forgive us our sins, (Ali Imran 193) 
That is, cover our sins (forgive our sins)
dan hapuskanlah dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, (Ali Imran 193)
yakni kesalahan-kesalahan yang kami lakukan terhadap Engkau
and remit from us our evil deeds (Ali Imran 193) 
The errors we have committed against You
dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. (Ali Imran 193)
Artinya : Masukanlah kami kedalam golongan orang-orang yang shaleh
and make us die the death of the righteous. (Ali Imran 193) 
Meaning: Put us into a group of pious people

Ya Tuhan Kami, berilah Kami apa yang telah Engkau janjikan kepada Kami dengan perantaraan Rasul-rasul Engkau. (Ali Imran 194)
Menurut suatu pendapat, makna dimaksud ialah  Ya Tuhan kami, berilah kami yang telah Engkau janjikan kepada kami sebagai balasan atas iman kepada rasul-rasul Mu. Menurut pendapat lainnya lagi, maksudnya adalah Apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui lisan rasul-rasul Mu. Makna kedua ini lebih kuat dan lebih jelas.
Our Lord! And give us that which Thou hast promised to us by Thy messengers (Ali Imran 194) 
According to an opinion, the intended meaning is Our Lord, give us that which thou hast promised us in return for the faith of thy apostles. According to another opinion, the point is What have you promised us through the oral of your apostles. This second meaning is stronger and clearer
dan janganlah Engkau hinakan Kami di hari kiamat. (Ali Imran 194)
yakni di hadapan mata semua makhluk
Confound us not upon the Day of Resurrection. (Ali Imran 194)
Ie in front of the eyes of all beings
Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."  (Ali Imran 194)
Sudah merupakan kepastian adanya hari yang dijanjikan yang Engkau beritakan melalui rasul-rasul Mu, yaitu hari kiamat, hari dimana semua makhluk berdiri dihadapan Mu
Lo! Thou breakest not the tryst. (Ali Imran 194) 
It is the certainty of the promised day that thou proclaimed through thy apostles, the Day of Resurrection, the day that all beings stand in front of thy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar