Rabu, 17 Mei 2017

BERKIBLAT DAN BERSEGERA DALAM KEBAIKAN


وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al Baqarah 148)
And for every people there is a qibla (self) which he faces to it. Then compete (in making) goodness. Wherever you are, Allah will gather you (on the Day of Resurrection). Allah is Powerful over all things (Al Baqarah 148)

Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yang dimaksud dengan pengertian "tiap-tiap umat mempunyai kiblatnya yang ia menghadap kepadanya" ialah semua pemeluk agama. Dengan kata lain, tiap-tiap kabilah mempunyai kiblatnya sendiri yang disukainya, dan kiblat yang di ridhai oleh Allah ialah kiblat yang orang-orang mukmin menghadap kepadanya.
Al-Aufi narrated from Ibn Abbas, what is meant by the notion of "every people has its qibla which he faces to it" is all religious followers. In other words, each tribe has its own preferred qibla, and the Qibla that Allah approves is the Qibla the believers face to it.

Abul Aliyah mengatakan bahwa orang-orang Yahudi mempunyai kiblatnya sendiri yang mereka menghadap kepadanya, dan orang-orang Nasrani mempunyai kiblat yang mereka menghadap kepadanya. Allah memberikan petunjuk kepada kalian, hai umat Muhammad, kepada kiblat yang merupakan kiblat yang sesungguhnya. 
Abul Aliyah said that the Jews have their own qibla which they are facing to him, and the Christians have the Qiblah that they are facing to him. Allah guides you, O Muhammad's people, to the Qiblah that is the true mecca.

Telah diriwayatkan dari Mujahid, Ata, Ad-Dahhak, Ar-Rabi' Ibnu Anas, dan As Saddi hal yang semisal dengan pendapat Abul Aliyah tadi.
Mujahid mengatakan dalam riwayat yang lain, begitu pula Al-Hasaiy, bahwa Allah memerintahkan kepada semua kaum agar shalat menghadap ke arah ka'bah. Ibnu Abbas, Abu Ja'far Al-Baqir, dan Ibnu Amir membaca ayat ini dengan bunyi  "walikullin wajhatun huwa muwallaha" (bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri yang diperintahkan oleh Dia (Allah) agar mereka menghadap kepadanya). Ayat ini serupa maknanya dengan firman Nya :
It has been narrated from Mujahid, Ata, Ad-Dahhak, Ar-Rabi 'Ibn Anas, and As Saddi things such as the opinion of Abul Aliyah earlier.
The Mujahid says in another narration, as well as Al-Hasaiy, that God commands all the people to pray towards the Ka'ba. Ibn Abbas, Abu Ja'far Al-Baqir, and Ibn Amir read this verse with the sound "walikullin wajhatun huwa muwallaha" (for every people there is its own qibla which is commanded by Him (Allah) to have them face to him). This verse is similar in meaning to His word:

لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya (Al Maidah 48)
For each We have appointed a divine law and a traced-out way. Had Allah willed He could have made you one community. But that He may try you by that which He hath given you (He hath made you as ye are). So vie one with another in good works. Unto Allah ye will all return,

Dalam surat ini Allah SWT berfirman :
In this letter Allah Almighty says:

أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Wherever you are, Allah will gather you (on the Day of Resurrection). Allah is Powerful over all things
===========

Firman Allah SWT
Word of God SWT

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan....
So vie one with another in good works....

Dimaksud, segera beramal baik penuh kemantapan/keyakinan tidak perlu ragu-ragu dalam hatinya, dan menyerukan pula kepada sesama manusia untuk segera beramal baik.
Intended, immediately good deeds full of stability / belief need not hesitate in his heart, and also call on fellow human beings to immediately do good deeds.

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (Ali Imran 133)
And vie one with another for forgiveness from your Lord, and for a paradise as wide as are the heavens and the earth, prepared for those who ward off;

Sedangkan hadits-hadits nya adalah sebagai berikut :
While the hadiths are as follows:

Dari Abu, Rasulullah SAW bersabda : Segeralah berbuat baik, karena nanti akan ada fitnah besar seperti gelapnya malam gulita, pagi hari mikmin nanti sore kafir, sore hari mukmin nanti paginya jadi kafir, agamanya dijual dengan harga murah (keuntungan dunia) (HR. Muslim) 
From Abu, Rasulullah SAW said: Immediately do good, because there will be a big slander like the darkness of the night, morning believers later infidels in afternoon, in afternoon as believers later in the morning become infidels, religion sold cheap (world advantage) (Narrated by. Muslim)

Dari 'Uqbah Ibnu Harits : Aku shalat 'ashar dibelakang Nabi SAW, di Madinah, lalu salam. Kemudian beliau segera tegak menuju salah satu kamar istrinya, hingga para jamaah sedikit gelisah menyaksikan hal itu, tidak lama dari itu beliau kembali dan bersabda : "aku teringat sepotong emas, dan kekhawatiranku jika emas itu menahan aku, leh karena itulah aku segera menyuruh supaya dibagikan." (HR. Bukhari)
From 'Uqbah Ibn Harith: I pray' ashar behind the Prophet SAW, in Medina, then greetings. Then he immediately stood up to one of his wives' rooms, until the worshipers were a little uneasy watching it, not long after that he came back and said: "I remembered a piece of gold, and my worries if the gold held me back, so that's why I immediately told to be distributed . " (Narrated by Bukhari)

Dari Jabir; ditengah gencarnya perang Uhud, seorang pria mengajukan pertanyaan kepada Nabi SAW, katanya : "Tahukah anda, dimanakah tempatku, jika aku terbunuh dalam perang ini?" jawabnya "di surga" Lalu beberapa sisa kurma yang tengah dimakan olehnya segera dilemparkan, kemudian ia menerobos ke medan laga dan terbunuhlah ia. (HR. Bukhari - Muslim) 
From Jabir; In the midst of an Uhud war, a man asked a question to the Prophet SAW, saying: "Do you know, where is my place, if I am killed in this war?" He replied "in heaven." Then some of the remaining dates he was eating soon were thrown, then he broke into the battlefield and killed him. (Narrated by Bukhari - Muslim)

Dari Abu Hurairah : Seorang pria menghaap Nabi SAW dan bertanya : "ya Rasul, sedekah apa yang terbesar pahalanya?" Jawabnya, "Sedekah yang diulurkan sewaktu kamu sehat fisiknya/jasmaninya, sewaktu kamu sangat membutuhkannya, sewaktu takut jatuh melara dan berambisi jadi orang kaya. Dan jangan menangguhkan pemberian/sedekah, sehingg saat nyawa sampai di tenggorokan baru berwasiat : "buat si anu sekian, si anu sekian, padahal saat itu harta sudah milik ahli waris." (HR. Bukhari - Muslim) 
From Abu Hurairah: A man faces the Prophet and asks: "O Messenger, what charity is the greatest reward?" The answer is, "Alms are stretched out when you are physically fit, when you are in dire need of it, when afraid of falling away and ambitious to be rich, and do not suspend the giving / alms, so that when the soul reaches the new throat berwasiat:" for so and so, So-and-so, when the treasure belongs to the heirs. "(Narrated by Bukhari - Muslim)

Dari Abu Hurairah, Rasul SAW bersabda : Segeralah kamu berbuat baik, sebelum datangnya 7 perkara, "Tiada yang kamu tunggu kecuali kemelaratan yang melalaikan dirimu, atau kekayaan yang mengakibatkan kamu besar kepala, atau sakit yang membinasakan, atau lanjut usia yang menjadikan pikun, atau mampus/mati yang menghabisi riwayat, atau Dajjal, dialah seburuk-buruk yang ditunggu, atau hari Kiamat, justru hari kiamat itu lebih berat dan sangat sulit.
From Abu Hurairah, the Messenger of Allah said: Immediately you do good, before the coming of seven things, "Nothing you wait except poverty that neglects you, or wealth that leads to your overwhelming headache, or pain that destroys, or the elderly who makes senile, or Death or death, or Dajjal, it is as bad as the awaited, or the Day of Judgment, that the Day of Judgment is more severe and very difficult. "

Sabtu, 13 Mei 2017

TAFAKUR

Yang dimaksud berfikir/tafakur atas keagungan ciptaan Allah, dan kebinasaan dunia serta kehidupan kelak di akherat. Juga kelengahan diri seseorang dan mendidiknya supaya tetap istiqamah.
Rasulullah saw. pernah bersabda, “berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah, dan janganlah kamu berpikir tentang Dzat Allah.” Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari Ibnu Abbas ini menurut Syaikh Nashiruddin Al-Bani dalam kitab Shahihul Jami’ish Shaghir dan Silsilahtu Ahadits Ash-Shahihah berderajat hasan.
Hadits itu berbicara tentang salah satu ciri khas manusia yang membedakanya dari makhluk yang lain, bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir. Dengan kemampuan itulah manusia bisa meraih berbagai kemajuan, kemanfaatan, dan kebaikan. Namun, sejarah juga mencatat bahwa tidak sedikit manusia mengalami kesesatan dan kebinasaan akibat berpikir.
Karena itu, Rasulullah saw. menghendaki kita, kaum muslimin, untuk punya budaya tafakur yang akan bisa mengantarkan kita kepada kemajuan, kemanfaatan, kebaikan, ketaatan, keimanan, dan ketundukan kepada Allah Ta’ala. Agar tujuan itu tercapai, Rasulullah saw. memberi rambu-rambu agar kita tidak salah dalam bertafakur. Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk bertafakur mengenai makhluk ciptaan Allah swt. Beliau melarang kita berpikir tentang Dzat Allah karena kita tidak akan mampu menjangkaunya, dan berpikir tentang Dzat Alllah bisa mengantarkan kita kepada kesesatan dan kebinasaan. 
What is meant to think / reflect on the glory of God's creation, and the destruction of the world and the next life in the afterlife. Also abandon the person and educate him to remain istiqamah.
Messenger of Allah. Ever said, think of Allah's creation, and do not think about the Essence of Allah. The hadith narrated by Abu Nu'aim from Ibn Abbas is according to Shaykh Nashiruddin Al-Bani in the book of Shahihul Jami'ish Shaghir and Silsilahtu Ahadits Ash-Shahihah hasan degree.
The hadith speaks of one characteristic of human who distinguishes them from other beings, that human is a thinking creature. With that ability people can achieve various progress, usefulness, and goodness. However, history also notes that not a few humans experience apostasy and destruction due to thinking.
Therefore, the Messenger of Allah. Wants us, the Muslims, to have a culture of reflection that will lead us to progress, benefit, goodness, obedience, faith and submission to Allah Ta'ala. In order to achieve that goal, the Messenger of Allah. Give signs to us not wrong in meditating. Messenger of Allah. Commanded us to reflect on the creatures of Allah Almighty. He forbids us to think about the Essence of Allah because we will not be able to reach it, and think about the Essence of Allaah can lead us to error and destruction.


Banyak sekali, ayat-ayat Al Quran yang menyerukan kita untuk bertafakur, diantaranya dengan tafsir Ibnu Katsir:
There are so many, Quranic verses that call for us to meditate, among them with tafsir Ibnu Katsir:

قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍ ۖ أَنْ تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَىٰ وَفُرَادَىٰ ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا ۚ مَا بِصَاحِبِكُمْ مِنْ جِنَّةٍ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ
Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. (Saba' 46)
Say (unto them, O Muhammad): I exhort you unto one thing only: that ye awake, for Allah’s sake, by twos and singly, and then reflect: There is no madness in your comrade. He is naught else than a warner unto you in face of a terrific doom.


Katakanlah (Saba' 46)
Hai Muhammad, kepada orang-orang kafir itu yang mengiramu sebagai orang gila
Say (Saba'46) 
O Muhammad, to those disbelievers who think you are mad
"Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja (Saba'46)
Sesungguhnya aku hanya memperingatkan kalian suatu hal saja, yaitu :
I exhort you unto one thing only (Saba' 46)
I just warned you one thing, that is
supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu (Saba' 46)
Demikianlah menurut apa yang tersimpulkan dari pendapat yang dikemukakan oleh Mujahid, Muhammad Ibnu Ka'b, As-Saddi, Qatadah, dan lain-lainnya. Dan ini lah yang di maksud oleh ayat.
that ye awake, for Allah’s sake, by twos and singly, and then reflect: There is no madness in your comrade. (saba' 46)
Thus according to what is concluded from the opinion expressed by the Mujahid, Muhammad Ibn Ka'b, As-Saddi, Qatadah, and others. And this is what the verse means
Adapun mengenai apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan tafsir ayat ini, yaitu bahwa :
telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Hisyam Ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Sadaqah Ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Usman Ibnul Abu Atikah, dari Ali Ibnu Yazid, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah r.a.  yang mengatakan bahwa Rasululah SAW pernah bersabda : Aku dianugerahi tiga perkara yang belum pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku, bukan karena sombong, Yaitu dihalalkan bagiku ganimah, padahal ia belum pernah dihalakan bagi orang-orang sebelumku ; mereka dahulu sebelumku mengumpulan ganimah itu, lalu mereka bakar ; dan aku diutus untuk semua makhluk yang berkulit merah dan berkulit hitam (yakni jin dan manusia), sedangkan dahulu setiap nabi diutus hanya khusus untuk kaumnya ; dan bumi ini dijadikan bagiku masjid lagi suci dan menyucikan, aku dapat bertayamum memakai debu dan shalat dimana saja bila waktu shalat telah masuk. Allah SWT telah berfirman : "Supaya kalian berdiri dihadapan Allah berdua-dua atau sendiri-sendiri." dan aku diberi pertolongan melalui rasa gentar (yang mencekam musuhku) dalam jarak satu bulan dihadapanku.
Hadits ini daif sanadnya, dan mengenai tafsir ayat yang ditakwilkan dengan pengertian berdiri dalam shalat, baik jamaah maupun sendiri-sendiri, jauh dari kebenaran.
DISINI POSTING HALAMAN PERTAMA
Barangkali kalimat ini disisipkan oleh sebagian perawi kedalam hadits, karena sesungguhnya asal hadits telah termaktub di dalam kitab-kitab shahih dan lainnya (tanpa memakai tafsir ayat tersebut) ; hanya Allah lah Yang Maha Mengetahui.

As for what is narrated by Ibn Abu Hatim in connection with the interpretation of this verse, that is ::
has told us my father, has told us Hisham Ibn Ammar, has told us Sadaqah Ibn Khalid, has told us Usman Ibnul Abu Atikah, from Ali Ibn Yazid, from Al-Qasim, from Abu Umamah r.a. Who said that Rasululah SAW once said : I was awarded three things that had never been given to anyone before me, not because of pride, That is justified for me ghanimah, but it has never been laid for people before me, They were before me gathered the ghanimah, then they burned ; And I was sent to all red and black skinned creatures (ie jinn and human), whereas once every prophet was sent only to his people, And the earth is made for me the mosque again holy and sanctify, I can be "tayamum" wear dust and pray where anywhere when the time of prayer has entered. Allah SWT has said, "So that you stand in front of God in pilgrin or alone." And I was helped through a trepidation (which seized my enemy) within a month of my face.
The sanad of this hadeeth is dawn, and about the interpretation of the verse that is charged with the sense of standing in the prayer, either the congregation or individually, away from the truth.
Perhaps this sentence is inserted by some narrators into the hadith, because the origin of the hadith has been contained in the books of saheeh and others (without using the interpretation of the verse); Only Allah is the Knower.

Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. (Saba' 46)
Imam Bukhari sehubungan dengan tafsir ayat ini mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali Ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Hazim, telah menceritakan kepada kami Al A'masy, dari Amr Ibnu Murrah, dari Sa'id Ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa pada suatu hari Nabi SAW mendaki bukit Safa, lalu berseru, "Hai orang-orang yang ada dipagi hari ini, berkumpullah." Maka orang-orang Quraisy datang berkumpul kepadanya, lalu mereka bertanya, "Mengapa kamu?" Nabi SAW bersabda, "Bagaimanakan pendapat kalian seandainya aku beritakan kepada kalian bahwa musuh akan datang menyerang kalian dipagi hari atau petang hari ini, apakah kalian percaya padaku?" Mereka menjawab, "Tentu percaya." Nabi SAW bersabda, "Maka sesungguhnya aku memberi periangatan kepada kalian sebelum menghadapi (azab) yang keras." Maka Abu Lahab berkata, "Celakalah kamu, apakah hanya untuk itu engkau mengumpukan kami?"  Lalu Allah SWT menurunkan firman Nya : Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa (Al-Lahab 1)
He is naught else than a warner unto you in face of a terrific doom (Saba'46)
Imam Bukhari in connection with the interpretation of this verse says, has told us Ali Ibn Abdullah, has told us Muhammad Ibn Hazim, has told us Al A'masy, from Amr Ibnu Murrah, from Sa'id Ibn Jubair, from Ibn Abbas r.a. Who said that one day the Prophet (peace be upon him) climbed the hill of Safa, and exclaimed, "Men of the day, come together." Then the people of Quraysh came to him, and they asked, "Why are you?" The Prophet SAW said, "How would you think if I told you that the enemy will come to attack you in the morning or evening, do you believe me?" They replied, "Of course believe." The Prophet (s) said, "Then I will give you a feast before the face of a hard (punishment)." Then Abu Lahab said, "Woe unto you, is it for that only that you have piled us up?" Then Allah (SWT) sent down His word: Perish is the two hand of Abu Lahab and indeed he will perish (Al-Lahab 1)


ALI IMRAN 

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
Lo! In the creation of the heavens and the earth and (in) the difference of night and day are tokens (of His Sovereignty) for men of understanding,
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): 
"Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, 
Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
Such as remember Allah, standing, sitting, and reclining, and consider the creation of the heavens and the earth, (and say): Our Lord! Thou createdst not this in vain. Glory be to Thee! Preserve us from the doom of Fire.
رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
192. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
Our Lord! Whom Thou causest to enter the Fire: him indeed Thou hast confounded. For evil-doers there will be no helpers.
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
193. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): 
"Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", Maka Kamipun beriman. 
Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan 
hapuskanlah dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, 
dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.
Our Lord! Lo! we have heard a crier calling unto Faith: 
“Believe ye in your Lord!”  So we believed. 
Our Lord! Therefor forgive us our sins, and remit from us our evil deeds, 
and make us die the death of the righteous.
رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَىٰ رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ
194. Ya Tuhan Kami, berilah Kami apa yang telah Engkau janjikan kepada Kami dengan perantaraan Rasul-rasul Engkau. dan janganlah Engkau hinakan Kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji." 
Our Lord! And give us that which Thou hast promised to us by Thy messengers. Confound us not upon the Day of Resurrection. Lo! Thou breakest not the tryst.




Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Husain Ibnu Ishaq At-Tusturi, telah menceritakan kepada kami Yahya Al-Hamanni, telah menceritakan kepada kami Ya'kub Al-Qumi, dari Ja'far Ibnu Abdul Mugirah, dari Said Ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, yang menceritakan bahwa orang-orang Quraisy datang kepada orang-orang Yahudi, lalu berkata, "Mukjizat apakah yang dibawa nabi Musa kepada kalian?" orang-orang Yahudi menjawab, "Tongkat dan tangannya yang tampak putih bagi orang-orang yang memandang." Mereka datang ke orang-orang Nasrani, lalu bertanya, "Apakah yang dilakukan oleh Nabi Isa?" Orang-orang Nasrani menjawab, "Dia dapat menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya, orang yang berpenyakit supak dan dapat menghidupkan orang-orang yang mati." Mereka datang ke Nabi SAW, dan berkata, "Berdo'alah kepada Allah, semoga Dia menjadikan bagi kami bukit Safa ini menjadi emas."
Imam Tabrani says that has told us Husayn Ibn Ishaq At-Tusturi, has told us Yahya Al-Hamanni, has told us Ya'kub Al-Qumi, from Ja'far Ibn Abdul Mugirah, from Said Ibn Jubair, from Ibnu Abbas, who tells us that the Quraysh came to the Jews and said, "What miracle did Moses bring to you?" The Jews replied, "His wand and hands are white for those who look." They came to the Christians, then asked, "What did Jesus do?" The Christians replied, "He can heal a blind man from his birth, a man with a diseased disease and be able to live the dead." They came to the Prophet (SAS), and said, "Pray to God, may He make for us this hill of Safa into gold
Maka turunlah ayat ini, firman Nya, Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Ali Imran 190) karena itu renungkanlah oleh kalian hal tersebut.
Then this verse goes down, His word, Lo! In the creation of the heavens and the earth and (in) the difference of night and day are tokens (of His Sovereignty) for men of understanding (Ali Imran 190) Therefore meditate on those of you

Riwayat ini sulit dimengerti, mengingat ayat ini adalah ayat madaniyah, sedangkan permintaan mereka yang menghendaki agar bukit Safa  menjadi emas adalah di Mekah.
This history is difficult to understand, considering this verse is madaniyah verse, while the demand of those who want the hill to be gold Safa is in Mecca
Makna firman Allah :
The meaning of the word of God :

sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi (Ali Imran 190)
Yakni yang ini dalam ketinggiannya dan keluasannya dan yang ini dalam hamparannya, kepadatannya serta tata letaknya dan semua yang ada pada keduanya berupa tanda-tanda yang dapat disaksikan lagi maha besar, seperti bintang-bintang yang beredar dan yang tetap, lautan, gunung-gunung dan padang pasir, pepohonan dan tumbuh-tumbuhan, tanam-tanaman dan buah-buahan serta hewan-hewan, barang-barang tambang serta berbagai macam manfaat yang beraneka warna, bermacam-macam rasa, bau dan kegunaannya.
Lo! In the creation of the heavens and the earth (Ali Imran 190)
Namely this one in its height and breadth and this one in its expanse, Its density and layout and all that is in them are signs that can be witnessed again great, like the fixed and fixed stars, the seas, the mountains and the deserts, the trees and the plants, the plants and Fruits and animals, minerals and various colorful benefits, various tastes, smells and uses

dan silih bergantinya siang dan malam (Ali Imran 190)
Maksudnya salling bergiliran dan saling mengurangi panjang dan pendeknya ; adakalanya yang ini panjang, sedangkan yang lainnya pendek, kemudian keduanya menjadi sama. Setelah itu yang ini mengambil sebagian waktu dari yang lain hingga ia menjadi panjang waktunya, yang sebelum itu pendek dan menjadi pendeklah yang tadinya panjang. Semuanya itu berjalan berdasarkan pengaturan dari Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Karena itu dalam firman selanjutnya disebutkan :
And alternation day and night (Ali Imran 190)
The point is salling take turns and reduce each other long and short; Sometimes this is long, while others are short, then both become the same. After that this one takes part of the time from the other until it becomes the length of time, which before it is short and short becomes long. It all proceeds according to the arrangement of the Almighty, the Knower. Therefore in the next word is mentioned
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (Ali Imran 190)
yaitu akal-akal yang sempurna lagi memiliki kecerdasan, karena hanya yang demikianlah yang dapat mengetahui segala sesuatu dengan hakikatnya masing-masing secara jelas dan gamblang. Lain halnya dengan orang yang tuli dan bisu serta orang-orang yang tak berakal. Seperti yang disebutkan Allah SWT dalam firman Nya : Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedangkan mereka berpaling darinya. Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sesembahan sesembahan lain) (Yusuf  105 - 106)
There are signs for people of understanding (Ali Imran 190)
That is, the perfect intellect again has intelligence, for only that can know everything by its very essence clearly and plainly. Another case with deaf and dumb people and people who are not intelligent. As Allah Almighty says in His word: And there are many signs (power of Allah) in the heavens and on the earth which they go through, and they turn away from them. And most of them do not believe in God but in partnership with God (with the offerings of other gods) (Yusuf 105 - 106)
Selanjutnya Allah menjelaskan ciri khas orang-orang berakal melalui firman berikutnya. Mereka adalah :
Next Allah explains the characteristic of the intelligent people through the next word. They are :
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring (Ali Imran 191)
Seperti yang disebutkan dalam kitab sahihain dengan melalui Imran Ibnu Husain, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : Shalatlah sambil berdiri. Jika kamu tidak mampu berdiri, maka shalatlah sambil duduk, dan jika kamu tidak mampu sambil duduk, maka shalatlah dengan berbaring pada lambungmu.
Mereka tidak pernah terputus dari berzikir mengingat Nya dalam semua keadaan mereka. Lisan, hati dan jiwa mereka semuanya selalu mengingat Allah SWT.
Such as remember Allah, standing, sitting, and reclining (Ali Imran 191) 
As mentioned in Sahihain with Imran Ibn Husayn, that Rasulullah SAW once said: Pray while standing. If you can not stand, then pray while sitting, and if you can not afford while sitting, then pray with lie on your side.They are never disconnected from remembering Him in all their circumstances. Oral, heart and soul they are always remember Allah SWT.

dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (Ali Imran 191)
and consider the creation of the heavens and the earth (Ali Imran 191) 
Mereka mamahami semua hikmah yang terkandung didalamnya, yang menunjukkan kepada kebesaran Pencipta nya, kekuasaan Nya, pengetahuan Nya, himah Nya, pilihan Nya dan rahmat Nya.
They understand all the wisdom contained therein, which shows to the greatness of its Creator, His power, His knowledge, His wisdom, His choice and His grace.
Syekh Abu Sulaiman Ad-Darani mengatakan, "Sesungguhnya bila aku keluar dari rumahku, tiada sesuatupun yang terlihat oleh mataku melainkan aku melihat bahwa Allah telah memberikan nikmat kepadaku padanya, dan bagiku didalamnya terkandung pelajaran." Demikianlah apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abud Dunia didalam Kitabut Tawakkul Wal I'tibar.
Diriwayakan dari Al-Hasan Al-Basri, bahwa ia pernah mengatakan, "Berfikir selama sesaat lebih baik daripada berdiri shalat semalam.
"Shaykh Abu Sulaiman Ad-Darani said, "Verily when I come out of my house, nothing is seen by my eyes but I see that Allah has given me favor to him, and for me therein contained lessons." Thus what is narrated by Ibn Abud Dunia in Kitabut Tawakkul Wal I'tibar. It was narrated from Al-Hasan Al-Basri, that he once said, "Thinking for a moment is better than standing overnight prayer.
Al-Fudail mengaakan bahwa Al-Hasan pernah berkata, "Fikiran merupakan cermin yang memperlihatkan kepadamu kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukanmu."
Sufyan Ibnu Uyaynah mengatakan bahwa fikiran merupakan cahaya yang memasuki hatimu. Adakalanya ia mengucapkan tamsil untuk pengertian tersebut melalui bait syair ini : Apabila seseorang menggunakan akal fikirannya, maka pada segala sesuatu terdapat pelajaran baginya.
Al-Fudail says that Al-Hasan once said, "Thoughts are mirrors that show unto your goods and evils."Sufyan Ibnu Uyaynah says that the mind is the light that enters your heart. Sometimes he utters the imagery for that understanding through this verse: If a person uses his mind, then there is something for him in everything.
Disebutkan dari Isa a.s. bahwa ia pernah mengatakan, "Beruntunglah bagi orang yang ucapannya adalah zikir, diamnya berfikir, dan pandangannya sebagai pelajaran."
It is mentioned from Isa that he once said, "Lucky for the man whose speech is dhikr, his silence is thinking, and his views as a lesson."
Luqmanul Hakim mengatakan, "Sesungguhnya lama menyendiri mengilhamkan berfikir dan lama berfikir merupakan jalan yang menunjukkan ke pintu surga"
Luqmanul Hakim said, "Surely a long time to inspire thinking and long thinking is a way that shows to the gates of heaven"
Wahb Ibnu Abdul Aziz mengatakan, bahwa tidak sekali-kali seseorang lama menggunakan pemikirannya melainkan ia akan mengerti, dan tidak sekali kali seseorang mengerti melainkan mengetahui, dan tidak sekali kali seseorang mengetahui melainkan beramal.
Wahb Ibn Abdul Aziz said that it is not once a person long term to use his thoughts but he will understand, and not once a person understands but knows, and not once a person knows but charity.
Umar Ibnu Abdul Aziz mengatakan, "Berbicara untuk berzikir kepada Allah SWT adalah baik, dan berfikir tentang nikmat-nikmat Allah lebih utama daripada ibadah."
Umar Ibn Abdul Aziz said, "Speaking to dhikr to Allah is good, and thinking about God's blessings is more important than worship."
Mugis Al-Aswad mengatakan, "Ziarahilah kubur setiap hari, niscaya menggugah fikiran kalian. Saksikanlah adegan hari kiamat dengan hati kalian, dan renungkanlah kedua golongan yang pergi kedalam surga dan yang masuk kedalam neraka. Gugahlah hati kalian dan tubuh kalian agar mengingat neraka dan beraneka ragam siksaan  yang ada didalamnya." Bila perkataannya sampai disitu maka ia menangis, hingga tubuhnya diangkat oleh murid-muridnya karena pingsan. 
Mugis Al-Aswad says, "Visit the grave every day, it will inspire your minds, watch the doomsday scene with your heart, and meditate on the two groups that go into heaven and who go into hell.Gave your heart and your body to remember hell and diverse The variety of tortures in it. " When his words get there he weeps, until his body is picked up by his students for fainting.
Ibnu Abdul Dunia mengatakan bahwa Al-Husain Ibnu Abdur Rahman pernah mengucapkan syair-syair berikut kepadanya, yaitu :
Hiburan orang mukmin adalah bertafakur, kesenangan orang mukmin adalah mengambil pelajaran. Kami memuji kepada Allah semata, kami semua berada dalam bahaya. Banyak orang yang lalai (berzikir) umurnya telah habis, sedang dia tidak menyadarinya. Banyak kehidupan terpenuhi semua yang dicita-citakannya, bunga-bunga yang mekar dengan gemericik air dari mata air, naungan pepohonan, tumbuh-tumbuhan yang segar, dan buah-buahan yang masak, semuanya itu menjadi berubah oleh lewatnya masa yang begitu cepat;demikian pula pemiliknya. Kami memuji kepada Allah semata, sesungguhnya pada yang demikian itu terkandung pelajaran. Sesungguhnya pada yang demikian terkandung palajaran bagi orang-orang yang berakal jika ia menggunakan akal fikirannya.
Ibn Abdul Dunia said that Al-Husayn Ibn Abdur Rahman once recited the following verses to him, ie :
The entertainment of the believers is contemplative, the pleasure of the believer is taking a lesson. We praise God only, we are all in danger. Many people who neglect (dhikr) his age has run out, while he did not realize it. A lot of life fulfilled all that he aspired to, the flowers blooming with water from the spring, the shade of the trees, the fresh vegetation, and the ripe fruits, all of which were changed by the passage of such a fast period the owner. We praise to God alone, indeed in that case it contains lessons. Indeed, in such is the imprint for the intelligent if he uses his mind.

Jumat, 12 Mei 2017

MUJAHADAH (DENGAN TAFSIR IBNU KATSIR)

Menguasai diri atau menenangkan diri  dari nafsu yang menginginkan kesenangan sementara saja, kemudian menyesal sepanjang masa tiada teratas. Itulah sebabnya diperlukan mujahadah, yakni bersungguh-sungguh dalam taat atau beribadah dengan menyingkirkan/menaklukan musuh yang bersarang pada tubuh tiap insan yang dikenal dengan "hawa nafsu". 
Mastering yourself or calming down from lust for temporary pleasures, then regret all the time is not overcome. That is why it takes a mujahadah, ie seriously in obedience or worship by removing / conquering enemies nesting on the body of every human being known as "lust".

Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran yang menyerukannya, diantaranya :
There are so many verses of the Qur'an that call for it, including:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut : 69)
As for those who strive in Us, We surely guide them to Our paths, and lo! Allah is with the good.

TAFSIR IBNU KATSIR
IBN KATSIR'S TAFSIR

Artinya, mereka adalah Rasulullah SAW, para sahabatnya, para pengikutnya sampai hari kiamat. Yakni Kami benar-benar akan memperlihatkan kepada mereka jalan-jalan Kami di dunia dan akhirat.
That is, they are Rasulullah SAW, his companions, his followers until the Day of Resurrection. Namely We will indeed show them Our streets in the world and the Hereafter.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ahmad Ibnu Abul Hawari, telah menceritakan kepada kami Abu Abbas Al-Hamdani Abu Ahmad (seorang ulama dari kalangan penduduk Akka) sehubungan dengan makna firman Nya : Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut : 69) Yaitu orang-orang yang mengamalkan ilmunya, kelak Allah akan memberi mereka petunjuk terhadap apa yang mereka tidak ketahui sebelumnya. Ahmad Ibnu Abdul Hawari mengatakan bahwa ia menceritakan hal tersebut kepada Abu Sulaiman Ad-Darani, dan ternyata Abu Sulaiman merasa kagum dengan takwil ini. Lalu ia berkata, "Tidak layak bagi seseorang yang mendapat inspirasi suatu kebaikan, lalu ia langsung mengamalkannya sebelum ia mendengar hal yang mengukuhkannya dari asar. Apabila ia telah mendengar hal yang mengukuhkannya dalam asar, barulah ia boleh mengamalkannya, dan hendaklah ia memuji kepada Allah sehingga ucapannya selaras dengan apa yang terkandung didalam qalbunya."
Ibn Abu Hatim said, has told us my father, has told us Ahmad Ibn Abul Hawari, has told us Abu Abbas Al-Hamdani Abu Ahmad (a scholar of Akka's population) in connection with the meaning of God word: And those who Jihad for (seeking) Our mercy, We will indeed show them Our streets. And verily Allah is with those who do good. (Al-Ankabut: 69) That is the people who practice their knowledge, God will give them a clue to what they did not know before. Ahmad Ibn Abdul Hawari said that he told Abu Sulaiman Ad-Darani, and Abu Sulaiman was amazed by this takwil. Then he said, "It is not worthy of a man to be inspired by a goodness, and he immediately put it into practice before he hears the thing that establishes it from the root: if he has heard the thing that establishes it in the root, then he may practice it, and let him praise God His words are in harmony with what is contained in his heart. "

Firman Allah SWT 
Allah SWT Word

إِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut : 69)
and lo! Allah is with the good. (Al-Ankabut 69)

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepaa kami Isa Ibnu Ja'far Qadi Ar-Ray, telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Ar-Razi, dari Al-Mugirah, dari Asy-Sya'bi yang mengatakan bahwa Isa putra Maryam pernah berkata, "Sesungguhnya kebaikan yang hakiki ialah bila kamu berbuat baik terhaap orang yang berbuat jahat terhadap dirimu, dan bukanlah kebaikan yang hakiki itu bila kamu berbuat baik terhadap orang yang telah berbuat baik kepada kepadamu." hanya Allah Yang Maha Mengetahui. 
Ibn Abu Hatim said, had told us my father, had told us to Isa Ibn Ja'far Qadi Ar-Ray, had told us Abu Ja'far Ar-Razi, from Al-Mugirah, from Asy-Sya'bi who said That Jesus son of Mary had said, "The true goodness is that if you do good to those who do evil against you, and not the essential good if you do good to those who have done good to you." Only God is the Knower.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal) (Al Hijr 99)
And serve thy Lord till the Inevitable cometh unto thee. (Al-Hijr 99)

Menurut Imam Bukhari, Salim mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah ajal atau maut. Yang dimaksud dengan Salim ialah Salim Ibnu Abdullah Ibnu Umar. According to Imam Bukhari, Salim said that the meaning in question is doom or death. Salim is Salim Ibn Abdullah Ibnu Umar.

Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Jarir, bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Yahya Ibnu Sa'id, dari Sufyan, telah menceritakan kepada kami Tariq Ibnu Abdur Rahman, dari SAlim Ibnu Abdullah sehubungan dengan makna firman Nya : dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal) (Al Hijr 99). Menurutnya, yang dimaksud dengan hal yang diyakini ialah maut atau ajal. 
As Ibn Jarir said, that has told us Muhammad Ibn Basysyar, has told us Yahya Ibn Sa'id, from Sufyan, has told us Tariq Ibn Abdur Rahman, from SAlim Ibn Abdullah in connection with the meaning of His word: and worship Your Lord comes to you who are believed (doom) (Al Hijr 99). According to him, what is meant by things that are believed to be death or death.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Al Hasan, Qatadah, Abdur Rahman Ibnu Zaid Ibnu Aslam, serta lain-lainnya. 
The same has been said by Mujahid, Al Hasan, Qatadah, Abdur Rahman Ibn Zaid Ibn Aslam, and others.
Sebagai dalilnya ialah firman Allah SWT, dalam ayat lain ketika menceritakan perihal ahli neraka. Disebutkan bahwa mereka mengatakan : 
As his argument is the word of Allah SWT, in another verse when telling about the experts of hell. Mentioned that they say:

 قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ  (43) وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَوَ (44)  كُنَّا نَخُوضُ مَعَ  الْخَائِضِينَ (45)  حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِينُ (46)  وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ(47
(43) Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, (44) dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, (45) dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, (46) dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, (47) hingga datang kepada kami kematian". (Al Mudatstsir : 43-47)
They will answer: We were not of those who prayed (43) Nor did we feed the wretched.(44) We used to wade (in vain dispute) with (all) waders, (45) And we used to deny the Day of Judgment, (46)  Till the Inevitable came unto us. (47) (Al Muddatsir 43-47)

Didalam hadits sahih melalui hadits Az-Zuhri, dari Kharijah Ibnu Zaid Ibnu Sabit, dari Ummul Ala (seorang wanita dari kalangan anshar) disebutkan :
bahwa ketika Rasulullah SAW  masuk ketempat Usman Ibnu Maz'un yang telah mati, lalu Ummul Ala berkata, "Semoga rahmat Allah terlimpahkan kepadamu hai Abus Sa'ib (nama julukan Usman Ibnu Maz'un) Kesaksianku terhadapmu menyatakan bahwa Allah telah memuliakanmu." maka Rasulullah SAW , bersabda "Apakah yang membuatmu mengetahui bahwa Allah telah memuliakannya?" Ummul Ala berkata, "Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu wahai Rasulullah, maka siapa lagikah yang mau memberikan kesaksian (untuknya)?" Rasulullah SAW bersabda, "Adapun dia,sesungguhnya dia telah kedatangan hal yang meyakinkan (yakni kematian), dan sesungguhnya saya benar-benar memohon kebaikan (untuknya)." 
In the hadith sahih through the hadith Az-Zuhri, from Kharijah Ibn Zaid Ibn Sabit, from Ummul Ala (an anshar woman) is mentioned:
That when Rasulullah SAW entered the place of Usman Ibn Maz'un who had died, then Ummul-Ala said, "May Allah's grace bestow upon you Abus Sa'ib (Usman Ibnu Maz'un's nickname) My testimony against you declares that God has honored you." Then Rasulullah SAW, said "What makes you know that God has honored him?" Ummul Ala said, "My father and mother become your ransom, O Messenger of Allah, then who else is willing to give testimony (for him)?" Rasulullah SAW said, "As for him, indeed he has the coming of the convincing (ie death), and indeed I really ask for good (for him)."

Firman Allah SWT :
Allah SWT Word :

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal) (Al Hijr 99)
And serve thy Lord till the Inevitable cometh unto thee. (Al-Hijr 99)

Dari makna ayat ini disimpulkan bahwa ibadah seperti shalat dan lain-lainnya diwajibkankepada manusia selagi akalnya sehat dan normal, maka ia mengerjakan shalatnya sesuai dengan kondisinya, seperti yang telah disebutkan didalam kitab shahih Bukhari, dari Imran Ibnu Husain r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda : Shalatlah sambil berdiri ; dan jika kamu tidak mampu (berdiri), maka (shalatlah) dengan duduk, dan jika kamu tidak mampu (duduk), maka (shalatlah) dengan berbaring pada lambung.
From the meaning of this verse it is concluded that worship such as prayer and others are obliged to human while their mind are healthy and normal, so they do their prayers according to their condition, as mentioned in the book of Sahih Bukhari, from Imran Ibn Husayn r.a. Who said that Rasulullah SAW said: Pray while standing; And if you can not stand (standing), then (pray) by sitting, and if you can not (sit), then (pray) by lying on the stomach.

Kamis, 04 Mei 2017

TAWAKAL

maksud tawakkal yang diperintahkan oleh agama itu ialah 
menyerahkan diri kepada Allah sesudah berdaya-upaya dan 
berusaha serta bekerja sebagaimana mestinya
The purpose of the trust that the religion commands is
surrendering to God after being empowered and try and work properly

seorang sahabat yang meninggalkan untanya tanpa diikatkan pada sesuatu, 
seperti pohon, tonggak dan lain-lain, lalu ditinggalkan. 
Beliau s.a.w. bertanya: "Mengapa tidak kamu ikatkan?" 
Ia menjawab: "Saya sudah bertawakkal kepada Allah." 
Rasulullah s.a.w. tidak dapat menyetujui cara berfikir orang itu, 
lalu bersabda: Artinya: "Ikatlah dulu lalu bertawakkallah."
A friend who left his camel without being attached to something,
such as trees, milestones and others, then abandoned.
He s.a.w. Ask: "Why do not you tie?"
He replied: "I have put my trust in Allah."
Rasulullah s.a.w. Can not agree with the person's way of thinking, Then said: Meaning:
"Tie it first and put your trust in it

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Dipertontonkanlah padaku berbagai umat, maka saya melihat ada seorang Nabi dan besertanya adalah sekelompok manusia kecil -antara tiga orang sampai sepuluh, ada pula Nabi dan besertanya adalah seorang lelaki atau dua orang saja, bahkan ada pula seorang Nabi yang tidak disertai seorangpun. Tiba-tiba diperlihatkanlah padaku suatu gerombolan manusia yang besar, lalu saya mengira bahwa mereka itulah umatku. 
From Ibn'Abbas radhiallahu 'anhuma, he said: "Allah's Messenger (may peace be upon him) said:" Be shown to me various peoples, then I see there is a Prophet and with him a small group of men-between three and ten, there is also a Prophet and with him a man or two Only, there is even a Prophet who is not accompanied by anyone. Suddenly I was shown to a huge mob, and then I thought they were my people.

Lalu dikatakanlah padaku: "Ini adalah Musa dengan kaumnya. Tetapi lihatlah ke ufuk - sesuatu sudut." Kemudian sayapun melihatnya, lalu saya lihatlah dan tiba-tiba tampaklah di situ suatu gerombolan umat yang besar juga. 
Then it said to me: "This is Moses with his people, but look to the horizon - a corner." Then I saw it, and then I saw it and suddenly there was a large crowd of people too

Selanjutnya dikatakan pula kepadaku: "Kini lihatlah pula ke ufuk yang lain lagi itu." Tiba-tiba di situ terdapatlah suatu kelompok yang besar pula, lalu dikatakanlah padaku: "Inilah umatmu dan beserta mereka itu ada sejumlah tujuh puluh ribu orang yang dapat memasuki syurga tanpa dihisab dan tidak terkena siksa." 
And it says to me: "Now look at the other horizon again." Suddenly there was a large group, and it was said to me: "Here is your people and with them there are seventy thousand people who can enter Paradise without being respected and not subject to torture."

Kemudian Rasulullah s.a.w. bangun dan terus memasuki rumahnya. Orang-orang banyak sama bercakap-cakap mengenai para manusia yang memasuki syurga tanpa dihisab dan tanpa disiksa itu. Sebagian dari sahabat itu ada yang berkata: "Barangkali mereka itu ialah orang-orang yang telah menjadi sahabat Rasulullah s.a.w." Sebagian lagi berkata: "Barangkali mereka itu ialah orang-orang yang dilahirkan di zaman sudah munculnya agama Islam, kemudian tidak pernah mempersekutukan sesuatu dengan Allah." Banyak lagi sebutan -percakapan-percakapan- mengenai itu yang mereka kemukakan. 
Then Rasulullah s.a.w. Get up and keep entering his house. The multitudes are just as talkative about the people who enter Paradise without being denied and without being tortured. Some of the companions were saying: "Perhaps they are the ones who have become friends of the Prophet s.a.w." Others say: "Perhaps they are the ones who were born in the age of the advent of Islam, then never associate anything with God." Many more mention-conversations-about which they say

Rasulullah s.a.w. lalu keluar menemui mereka kemudian bertanya: "Apakah yang sedang engkau semua percakapkan itu." Para sahabat memberitahukan hal itu kepada beliau. Selanjutnya beliau s.a.w. bersabda: "Orang-orang yang memasuki syurga tanpa hisab dan siksa itu ialah mereka yang tidak pernah memberi mantera-mantera, tidak meminta mantera-mantera dari orang lain -karena sangatnya bertawakkal kepada Allah, tidak pula merasa akan memperoleh bahaya karena adanya burung-burung -atau adanya hal yang lain-lain atau ringkasnya meyakini guhon tuhon atau khurafat yang sesat- dan pula sama bertawakkal kepada Tuhannya." 
Rasulullah s.a.w. Then came out to them then asked: "What are you talking about all that." The Companions told him that. Furthermore, he s.a.w. Said: "Those who enter paradise without reckoning and punishment are those who never cast spells, not asking for spells from others -because of the greatest reliance on Allah, nor of feeling threatened by the birds - or any other thing, or simply believe in a guhon tuhon or an erroneous apocalypse - and equally trust in his Lord.

'Ukkasyah bin Mihshan al-Asadi, kemudian berkata: "Doakanlah saya -ya Rasulullah- kepada Allah supaya Allah menjadikan saya termasuk golongan mereka itu -tanpa hisab dan siksa dapat memasuki syurga." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Engkau termasuk golongan mereka." Selanjutnya ada pula orang lain yang berdiri lalu berkata: "Doakanlah saya kepada Allah supaya saya oleh Allah dijadikan termasuk golongan mereka itu pula." Kemudian beliau bersabda: "Permohonan seperti itu telah didahului oleh 'Ukkasyah." (Muttafaq 'alaih)
'Ukkashah ibn Mihshan al-Asadi, then said: "Pray for me-the Messenger of Allah-to God to make me belong to them-without reckoning and punishment can enter Paradise." He s.a.w. Then said: "You belong to them." Then another man stood up and said: "Pray for God that I may be made of Allah among them." Then he said: "Such a plea has been preceded by 'Ukkasyah.' (Muttafaq 'alaih)